Charles Darwin mengira paruh toucan yang sangat besar sebagai daya tarik
seksual untuk menarik calon pasangan. Pakar biologi modern menilai
paruh itu untuk mengunyah buah-buahan atau mengusir musuh. Namun
penelitian terbaru ternyata bukan untuk hal itu.
Penelitian
terbaru mendapati struktur paruh yang sangat besar itu untuk menjaga
burung agar tetap dingin di wilayah tropis yang panas.
Paruh toco
toucan (terbesar dalam keluarga toucan) sekitar sepertiga panjang tubuh
burung itu. Naturalis Prancis abad 18 Georges Louis Leclerc yang
pertama menggambarkan toucan sebagai “benar-benar besar”.
Setelah
tidak ada penjelasan yang memuaskan, ilmuwan menunjukkan ukuran paruh
besar itu untuk menjaga burung agar tetap dingin, sama seperti ukuran
kuping gajah Afrika yang besar.
"Kami menemukan paruh toucan sama
seperti jendela panas atau radiator panas yang membuat burung
melepaskan panas, sama seperti telinga gajah,” kata Glenn Tattersall,
associate professor di Brock University di St Catherines Ontario Kanada
yang menulis penelitian di journal Science.
Paruh toucan kaya
supli darah sehingga bisa sebagai radiator panas agar tubuh tetap
stabil. Paruh itu mencapai 30 hingga 50 persen permukaan atas burung.
Ilmuwan
memonitor toucan yang tidur dengan kamera infra merah. Hal itu untuk
mengetahui naiknya suhu paruh saat siang dan malam, saat temperatur
udara berganti. “Kami mendapati toucan mengalirkan darah panas ke paruh
dan suhu permukaan naik," papar Dr Tattersall.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment