21:05
0


Rangkuman mata pelajaran TIK ,SMA kelas 1 kurikulum 2013

Bab 1 Menentukan Kebutuhan Sistem


A.    Bidang Backup dan Metode Recovery
           Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain.
Backup sangat penting dilakukan karena banyak potensi potensi yang akan mengakibatkan hilangnya data baik itu kesalahan pengguna atau kesalahan teknik lainnya. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network client server sehingga data data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.

1.         Metode Backup Data
       Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi. Proses backup data dapat dilakukan secara rutin dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
a.        Konsep Backup
         Proses Backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengmbalikan data semula jika ada data yang hilang. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak. Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan maka program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan konsistensi data ini disebut recovery.
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi:
-          Full Backup
-          Network Backup
-          Dump Backup
-          Incremental Backup
-          Diferensial Backup

b.      Konsep Replikasi
       Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin.
Jenis jenis replikasi meliputi:
-          Snapshot replication
-          Transactional replication
-          Merge replication

c.       Konsep MySQL Dump
       Untuk keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan MySQLDump. MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer) data ke server lain. Hasil dumpling dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel, insert dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML.

Banyak cara untuk melakukan backup data. Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat kalian melakukan backup data :

a.      Backup Logika dan Backup Physic
        Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA.
Berikut karaterististik backup secara logika
1.      Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data
2.      Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup
3.      Output bisa lebih besar daripada bentuk fisik. Misalkan pada data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file SQL maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan mengkabiskan banyak memori unuk mengembalikan dalam bentuk semula
4.      Backup dan restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan
5.      Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file SQL
6.      Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML.
7.      Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan
8.      Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql.
9.      Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT….INTO OUTFILE

       Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang
menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder :\\Appserv\Mysql\data\.
Berikut ini karakteristik backup fisik.
1.      Backup terdisi atas salinan file dan database. Ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari tabel memori tidak disimpan pada disk
2.      Backup data secara fisik lebih cepat karenan tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik.
3.      Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika
4.      Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri atas file Myi, MYD dan FRM

b.      Backup Online dan Backup Offline
       Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan.
Media penyimpanan backup data yang paling simpel dan sederhana adalah flshdisk, memori card, CD/DVD, hardisk external. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di server tempat penyimpanan layanan data seperti Cloud Service Dropbox atau media penyimpanan di internet seperti 4shared dan lain sebagainya.
Kita juga bisa memanfaatkan layanan tempat penyimpanan data dari google yaitu Google drive. Dengen Google Drive kita bisa membuat, berbagai dan menyimpan semua file di satu tempat, lalu kita bisa mengakses dokumen dimana saja.
Untuk backup data kontak, email dan agenda (kalender) kita juga bisa memanfaatkan layanan Google Sync (Backup Gratis Nomor Ponsel Dengan Google Sync). Dengan fasilitas sinkronisasi maka daftar kontak yang ada di phonebook ponsel/table akan dicopikan ke dalam daftar kontak Gmail. Ketika ponsel kita rusak/hilang maka tinggal kita setting akun google kita setting akun gmail kita dan otomatis akan menyalin hasil backup data kontak/agenda dari Gmail  ke ponsel kita.

c.       Back Up Database di CPanel
        Melakukan backup file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server. Misalnya hardisk utama mengalami kebakaran ataupun bad sector/crash yang membutuhkan waktu lama untuk perbaikan.  Biasanya dalam hal ini webhoster akan memindahkan akun anda ke server lain yang masih berjalan normal.
Backup dapat digunakan untuk restore setelah failure. Failure ini disebabkan oleh:
1.      Media failure
2.      User errors, misalnya: tidak sengaja drop table
3.      Hardware failure, misalnya: disk-drive rusak atau permanent loss sebuah server; dan
4.      Natural disasters
Strategi Backup dan Restore meliputi:
1.      Tipe dan frekuensi backup
2.      Kecepatan hardware
3.      Bagaimana backup diuji
4.      Dimana dan bagaimana media backup disimpan
5.      Siapa yang melakukan restore

d.      Desain Strategi Backup
       Apakah perubahan yang terjadi di bagian kecil atau besar database? Untuk database besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau filegroup, pilih partai backup ata file backup.
Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup? Perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup berisi data actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanding database itu sendiri. Gunakan system procedure sp_spaceused.

2.      Recovery
       Adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file bacup yang telah disimpan terakhir kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang digunakan untuk menentukan tipe backup dan skenario restore dan mengkontrol bagaimana transaction log dikelola. Database yang menggunakan model recovery yaitu sebagai berikut :

a.      Full Recovery Model
       Pada model ini, transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup transcation log. Sebagai catatan, perintah truncate transaction log tidak akan berpengaruh pada ukuran transaction log.
Full recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan data karena berbagai macam skenario kegagalan. Transaction log (log backup) diperlukan. Dapat restore database ke suatu titik waktu yang terdapat dalam log backup (point-in-time recovery). Dapat menggunakan log backup untuk roll-forward dataase ke suatu titik pada suatu log-backup. Kelemahannya membutuhkan media penyimpanan besar dan waktu restore dan kompleksitas meningkat.



Ilustrasi Full Recovery  Model
1.      Full Database backup+log (yang paling mudah)
         Backup full database: Db_1 ; Log backup:Log_1 , Log_2
         Setelah Log_2, hilangnya data terjadi
         Sebelum ketiga backup di restore, db admin harus membackup active log (tail of the log/tail)
         Restore db_1 , Log_1 , Log_2 tanpa recovery database
         Db admin merestore dan merecovery tail
         Database ter-tecover ke titik kegagalan, merecover semua data
2.      Strategi backup mengurangi workloss exposure dengan:
         Differential bakckup+log
         Transaction log backup mengurangi workless exposure potensial setelah log backup terbaru, t14
         Rangkaian 3 diff backup digunakan mengurangi jumlah transaction log that akan direstore kalau ada kegagalan
         3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya sebagai full database backup.
3.      Sebelum backup database pertama, ada kemungkinan hilangnya data pada t0-t1.
4.      Setelah itu log backup yang rutin mengurangi kemungkinan hilangnya data setelah log backup terakhir.
5.      Bila ada kegagalan, maka db admin membackup tail of the log (tail) atau log uang belum dibackup.
6.      Bila tail-log sukses dibackup, db admin dapat  menghindari kehilangan data dengan merestore ke titik kegagalan.

b.      Bulk-Logged Recovery Model
      Bulk-logged recovery model akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file data sebelum transaksi dinyatakan selesai. Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk menyatakan transaksi selesai. Operasi bulk akan lebih pelan pada sistem IO yang pelan. 

c.       Simple Recovery Model
        Hampir sama dnegan bul0logged beberapa operasi bersifat minimally logged. Macam-macam transaksi tersebut sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan mendasar adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada saat checkpoint selesai.
Karena tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure, yang bisa dilakukan adalah merestore full backup atau differential backup yang terakhir.
Ilustrasi Simple Recovery Model
1.      Full database backup
Cocok untuk database kecil sehingga dapat sering dibackup.
2.      Strategi backup mengurangi work-loss exposure dengan
         Differential database backup
         Dibanding full database
         Setelah database backup pertama, sekumpulan differential backup dibuat (3 diff backup)
         Setelah diff backup ketiga cukup besar, backup berikutnya adalah database backup untuk membuat defferential base baru.


B.       Backup Offline sesuai dengan kebutuhan organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
       Offline backup digunakan sebagai sebuah tindakan perlindungan karena dengan menggunakan metode backup ini, pengguna tidak dapat melakukan updating sehingga file backup tetap dalam keadaan tidak tersentuh.
Offline backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang proses menutup database, seperti.
a.       Datafile, untuk menyimpan semuda data yang ada dalam database.
b.       Control file, untuk menyimpan struktur fisik dari database.
c.       Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan file yang terjadi pada database yang digunakan dalam proses recovery.
d.      Parameter file (init.sid), yaitu file yang berisi parameter-parameter dari database.

Langkah langkah untuk melakukan backup offline basis data adalah sebagai berikut:
a.       Masuk ke start-Programs-Mocrosoft SQL Server-Enterprise Manager.
b.      Maka akan tampil layar Enterprise Manager :
-          Klik tanda + yang ada di depan tulisan microsoft SQL Servers maka akan tampil tulisan +SQL Server Groups dibawah tulisan Microsoft SQL Servers.
-          Klik tanda + yang ada di depan tulisan SQL server Groups maka akan tampil tulisan +(Local) (Windows NT)
-          Klik tanda + yang ada di depan tulisan Local (Windows NT) maka akan tampil layar Windows NT.
-          Klik tombol connect
c.       Klik tanda + yang ada di depan folder Database, maka akan tampil nama nama database yang ada di dalam server (local) ini.
d.      Klik kanan pada databases atau pada salah satu database, lalu pilih All Task>Backup Database maka akan tampil layar Backup Database.
e.       Pilih Database yang ada di backup di Database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox dan keterangan di Deskripsi textbox.
f.       Pilih Databas-complete jika akan melakukan backup seluruh data.
g.      Pilih database-differential jika akan melakukan backup hanya data yang terjadi perubahan sejak terakhir dilakukan backup database complete. Untuk bisa melakukan backup database differential setidaknya sudah pernah melakukan backup database complete minimal sekali.
h.      Pilih Transaction Log jika akan melakukan backup transaction log.
i.        Pilih File and filegroup  jika akan melakukan backup per filegroup. Klik button yang digunakan untuk mencari filegrounp.
j.        Pilih Tape jika akan melakukan backup ke tape device.
k.      Pilih disk jika akan melakukan backup ke disk device.
l.        Klik button Add untuk menambahkan target backup.
m.    Klik button Remove untuk menghapus target backup.
n.      Klik button Content untuk melihat detail dari isi target backup.
o.      Pilih append to media jika backup ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya.
p.      Pilih overwrite existing media jika backup ke tape menulis ulang dari awal lagi.
q.      Pilih lokasi penyimpanan datanya.
r.        Kemudian isi nama file di kotak file name.
s.       Jika sudah klik OK.
t.        Pastikan kotak file name sudah terisi dengan lokasi dan nama file yang diinginkan. Jika sudah benar klik tombol OK.
u.      Selesai.
Cek hasil backup date melalui Windows Explore, lihat ke folder tempat penyimpanan data tersebut.
Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu.
Ada 3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah terjadinya downtime :
         Pemulihan terhadap kegagalan transaksi.
         Pemulihan terhadap kegagalan media.
         Pemulihan terhadap kegagalan sistem
Fasilitas backup pada DBMS:
a.       Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat database berubah
b.      Fasilitas checkpoiny, melakukan update database yang terbaru
c.       Manager pemulihan, memperbolehkan sistem untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.
Teknik Backup
a.       Defered update/perubahan yang ditunda: perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi ada pada point disetujui (COMMIT)
b.      Immediate Upadate/prubahan langsung. Perubahan pada DB akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui
c.       Shadow Paging: menggunakan page bayangan dimana prosesnya terdiri atas 2 tabel yang sama, yang satu menjadi tabel transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan


C.      File Backup Online sesuai kebutuhan Organisasi dan Keamanan denngan Waktu Mati (Down Time) Minimal
      Backup online adalah metode penyimpanan data offsite dimana file, folder, atau seluruh isi sistem secara teratur didukung pada remote server atau komputer dengan koneksi jaringan. Sejumlah organisasi menyediakan layanan backup online untuk pelanggan yang komputernya terhubung ke internet, secara otomatis menyalin file yang dipilih untuk cadangan penyimpanan di penyedia layanan.
      Semakin banyak organisasi yang tergantung pada penyedia layanan backup online untuk keamanan tambahan pada file komputer yang mereka simpan. Ada kesadaran bahwa sebagian besar pekerjaannya bergantung pada data ini. Bagi mereka penyimpanan ini berfungsi dengan baik sebagai penyimpan data pada komputer di zaman modern.
Ada beberapa keuntungan dari layanan backup online yaitu sebagai berikut
1.    Otomatis, setelah salah satu menetapkan jadwal mereka, itu sepenuhnya otomatis.
2.    Aman, data disimpan pada tape disk dan tidak.
3.    Diakses dan dikelola dari mana saja
4.    Efisien penggunaan internet
5.    Tidak ada penanaman modal.
6.    Kepatuhan peraturan
       Tujuan dari setiap backup online dan rencana pemulihan adalah untuk menjaga integritas sistem dan organisasi dengan sedikit atau tidak ada gangguan dalam proses.
Sebaik apapun teknologi pasti juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan yang ditimbulkan dari layanan online antara lain:
1.      Komputer menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban
2.      Organisasi yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing
3.      Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian besar.


0 komentar:

Post a Comment