20:14
0

Kenapa saat kita menarik jari akan menimbulkan bunyi pada buku-buku jari?. Beberapa bagian ruas jari dan sendi akan menghasilkan bunyi/suara saat ditekuk, ditarik, atau diputar tergantung jenis sendinya. Melakukannya di sela-sela waktu luang tentu menyenangkan dan menjadi hiburan tersendiri. Tapi, di balik itu semua, bagaimana suara tersebut terbentuk?
Perhatikanlah bentuk ruas jari dan persendian lutut, lengan, pergelangan tangan, dan leher. Masing-masing memiliki ukuran dan sifat berbeda-beda. Anda dapat menggeleng karena leher merupakan sendi putar sehingga kepala bebas digerakkan ke segala arah. Namun, lutut dan siku hanya dapat ditekuk satu arah seperti engsel pintu sehingga disebut sendi engsel.
Seorang pelempar bola kasti atau baseball dapat menggunakan lengannya dengan bebas untuk mengarahkan
bola karena tulang-tulang di bahu membentuk sendi peluru. Sendi geser di antara ruas tulang belakang membuat tubuh seorang pesenam dapat melakukan kayang dengan luwes.
Ujung-ujung tulang yang membentuk sendi dilapisi selaput sendi atau membran sinovial yang menghasilkan minyak sinovial. Cairan ini berfungsi layaknya pelumas sehingga gesekan ujung-ujung tulang, daging, dan otot tidak menimbulkan rasa sakit. Minyak sinovial juga mengandung berbagai jenis nutrisi dan campuran gas
oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.

Letusan gas dan pergeseran jaringan
Nah, saat Anda mematah-matahkan tangan, ruangan berisi cairan di sekitar sendi akan meregang. Karena regangan
itulah, gas di dalam cairan akan dilepaskan. Letusan gas-gas itulah yang menghasilkan bunyi di persendian. Menurut para ilmuwan, cairan sendi harus menyerap gas kembali beberapa saat sebelum Anda dapat membuat bunyi
yang sama.
Tendon dan ligamen juga penyebab timbulnya suara. Jaringan lunak di persendian ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung-ujung tulang agar tidak lepas. Begitu pula dengan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya.
Saat persendian digerakkan, kadang-kadang tendon dan ligamen lepas dari tempatnya, namun segera kembali. Misalnya, saat lutut Anda berbunyi karena berdiri dari posisi duduk.
Pada penderita arthritis, suara gemeretak sangat mudah terjadi dan rasanya sangat nyeri. Tulang belulang kehilangan jaringan tulang rawan sehingga ujung-ujung tulangnya kasar. Cairan sinovial bertambah banyak sehingga sendi terasa kaku dan sakit.
Para ilmuwan telah mempelajari apakah kebiasaan mematah-matahkan sendi dapat memicu arthritis atau merusak organ tubuh. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat dilakukan kapan saja tanpa berisiko apa pun. Meskipun demikian, penelitian lainnya menunjukkan bahwa aktivitas yang berlebihan akan merusak jaringan lembut di sekitar sendi sehingga tangan bengkak dan sulit digerakkan.
Sumber: milis dokter umum  LiveScience.com)

0 komentar:

Post a Comment