Rangkuman
mata pelajaran TIK ,SMA kelas 1 kurikulum 2013
Bab 1 Menentukan
Kebutuhan Sistem
A.
Bidang Backup dan Metode Recovery
Backup
adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di
dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke
lokasi/perangkat lain.
Backup
sangat penting dilakukan karena banyak potensi potensi yang akan mengakibatkan
hilangnya data baik itu kesalahan pengguna atau kesalahan teknik lainnya. Untuk
mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat
aplikasi khusus dengan sistem network client server sehingga data data yang
akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
1. Metode Backup Data
Backup data
merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database
untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi. Proses backup data dapat
dilakukan secara rutin dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
a. Konsep Backup
Proses
Backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data sehingga
salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengmbalikan data semula jika
ada data yang hilang. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu
untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery) dan untuk
mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak.
Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan backup
data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur
direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan maka program
backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan konsistensi data ini disebut
recovery.
Berdasarkan
lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi:
- Full Backup
- Network Backup
- Dump Backup
- Incremental Backup
- Diferensial Backup
b. Konsep Replikasi
Replikasi
adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek
objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan
sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin.
Jenis jenis
replikasi meliputi:
- Snapshot replication
- Transactional replication
- Merge replication
c. Konsep MySQL Dump
Untuk
keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan MySQLDump.
MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis
oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database
atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer)
data ke server lain. Hasil dumpling dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel,
insert dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML.
Banyak cara
untuk melakukan backup data. Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat kalian
melakukan backup data :
a. Backup Logika dan Backup Physic
Backup
logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang
direpresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan
INSERT DATA.
Berikut
karaterististik backup secara logika
1. Backup dilakukan melalui server MySQL
untuk mengambil struktur dan informasi data
2. Backup berjalan lebih lambat karena
server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika
pada file backup
3. Output bisa lebih besar daripada bentuk
fisik. Misalkan pada data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file SQL maka pada
saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan mengkabiskan
banyak memori unuk mengembalikan dalam bentuk semula
4. Backup dan restore dilakukan dengan
mengabaikan mesin yang digunakan
5. Backup logika tidak melibatkan banyak
file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file SQL
6. Data disimpan dalam bentuk logika yang
merupakan bahasa DDL dan DML.
7. Backup data dilakukan saat server sudah
dijalankan
8. Program untuk backup digunakan
mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti
tsiswa.sql.
9. Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file
lain bisa digunakan perintah: SELECT….INTO OUTFILE
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang
menggunakan
Appserv secara fisik data disimpan pada folder :\\Appserv\Mysql\data\.
Berikut ini
karakteristik backup fisik.
1. Backup terdisi atas salinan file dan
database. Ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari tabel
memori tidak disimpan pada disk
2. Backup data secara fisik lebih cepat
karenan tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik.
3. Outputnya lebih sederhana dibandingkan
backup logika
4. Sebagai tambahan dari database, backup
dapat meliputi file manapun yang terdiri atas file Myi, MYD dan FRM
b. Backup Online dan Backup Offline
Backup
online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline
dilakukan saat server sedang dihentikan.
Media
penyimpanan backup data yang paling simpel dan sederhana adalah flshdisk,
memori card, CD/DVD, hardisk external. Untuk versi online kita bisa
menyimpannya di server tempat penyimpanan layanan data seperti Cloud Service
Dropbox atau media penyimpanan di internet seperti 4shared dan lain sebagainya.
Kita juga
bisa memanfaatkan layanan tempat penyimpanan data dari google yaitu Google
drive. Dengen Google Drive kita bisa membuat, berbagai dan menyimpan semua file
di satu tempat, lalu kita bisa mengakses dokumen dimana saja.
Untuk backup
data kontak, email dan agenda (kalender) kita juga bisa memanfaatkan layanan
Google Sync (Backup Gratis Nomor Ponsel Dengan Google Sync). Dengan fasilitas
sinkronisasi maka daftar kontak yang ada di phonebook ponsel/table akan
dicopikan ke dalam daftar kontak Gmail. Ketika ponsel kita rusak/hilang maka
tinggal kita setting akun google kita setting akun gmail kita dan otomatis akan
menyalin hasil backup data kontak/agenda dari Gmail ke ponsel kita.
c. Back Up Database di CPanel
Melakukan
backup file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika suatu
saat ada sesuatu yang bermasalah di server. Misalnya hardisk utama mengalami
kebakaran ataupun bad sector/crash yang membutuhkan waktu lama untuk
perbaikan. Biasanya dalam hal ini
webhoster akan memindahkan akun anda ke server lain yang masih berjalan normal.
Backup dapat
digunakan untuk restore setelah failure. Failure ini disebabkan oleh:
1. Media failure
2. User errors, misalnya: tidak sengaja drop
table
3. Hardware failure, misalnya: disk-drive
rusak atau permanent loss sebuah server; dan
4. Natural disasters
Strategi
Backup dan Restore meliputi:
1. Tipe dan frekuensi backup
2. Kecepatan hardware
3. Bagaimana backup diuji
4. Dimana dan bagaimana media backup
disimpan
5. Siapa yang melakukan restore
d. Desain Strategi Backup
Apakah
perubahan yang terjadi di bagian kecil atau besar database? Untuk database
besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau filegroup, pilih partai backup
ata file backup.
Berapa
banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup? Perkiraan disk space terutama untuk
full database backup. Backup berisi data actual pada database, tidak termasuk
space kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanding
database itu sendiri. Gunakan system procedure sp_spaceused.
2. Recovery
Adalah suatu
proses untuk mengupdate database dengan file bacup yang telah disimpan terakhir
kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang digunakan untuk
menentukan tipe backup dan skenario restore dan mengkontrol bagaimana
transaction log dikelola. Database yang menggunakan model recovery yaitu
sebagai berikut :
a. Full Recovery Model
Pada model
ini, transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup
transcation log. Sebagai catatan, perintah truncate transaction log tidak akan
berpengaruh pada ukuran transaction log.
Full
recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan data karena
berbagai macam skenario kegagalan. Transaction log (log backup) diperlukan.
Dapat restore database ke suatu titik waktu yang terdapat dalam log backup
(point-in-time recovery). Dapat menggunakan log backup untuk roll-forward
dataase ke suatu titik pada suatu log-backup. Kelemahannya membutuhkan media
penyimpanan besar dan waktu restore dan kompleksitas meningkat.
Ilustrasi
Full Recovery Model
1. Full Database backup+log (yang paling
mudah)
• Backup full database: Db_1 ; Log
backup:Log_1 , Log_2
• Setelah Log_2, hilangnya data terjadi
• Sebelum ketiga backup di restore, db
admin harus membackup active log (tail of the log/tail)
• Restore db_1 , Log_1 , Log_2 tanpa
recovery database
• Db admin merestore dan merecovery tail
• Database ter-tecover ke titik
kegagalan, merecover semua data
2. Strategi backup mengurangi workloss
exposure dengan:
• Differential bakckup+log
• Transaction log backup mengurangi workless
exposure potensial setelah log backup terbaru, t14
• Rangkaian 3 diff backup digunakan
mengurangi jumlah transaction log that akan direstore kalau ada kegagalan
• 3 diff backup cukup besar untuk backup
berikutnya sebagai full database backup.
3. Sebelum backup database pertama, ada
kemungkinan hilangnya data pada t0-t1.
4. Setelah itu log backup yang rutin
mengurangi kemungkinan hilangnya data setelah log backup terakhir.
5. Bila ada kegagalan, maka db admin
membackup tail of the log (tail) atau log uang belum dibackup.
6. Bila tail-log sukses dibackup, db admin
dapat menghindari kehilangan data dengan
merestore ke titik kegagalan.
b. Bulk-Logged Recovery Model
Bulk-logged
recovery model akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file
data sebelum transaksi dinyatakan selesai. Berlawanan dengan full recovery
model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk menyatakan transaksi
selesai. Operasi bulk akan lebih pelan pada sistem IO yang pelan.
c. Simple Recovery Model
Hampir sama
dnegan bul0logged beberapa operasi bersifat minimally logged. Macam-macam
transaksi tersebut sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan mendasar adalah
pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada
saat checkpoint selesai.
Karena tidak
ada backup log maka ketika terjadi database failure, yang bisa dilakukan adalah
merestore full backup atau differential backup yang terakhir.
Ilustrasi
Simple Recovery Model
1. Full database backup
Cocok untuk
database kecil sehingga dapat sering dibackup.
2. Strategi backup mengurangi work-loss
exposure dengan
• Differential database backup
• Dibanding full database
• Setelah database backup pertama,
sekumpulan differential backup dibuat (3 diff backup)
• Setelah diff backup ketiga cukup
besar, backup berikutnya adalah database backup untuk membuat defferential base
baru.
B. Backup Offline sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Offline
backup digunakan sebagai sebuah tindakan perlindungan karena dengan menggunakan
metode backup ini, pengguna tidak dapat melakukan updating sehingga file backup
tetap dalam keadaan tidak tersentuh.
Offline
backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika
melakukan offline backup yang proses menutup database, seperti.
a. Datafile, untuk menyimpan semuda data
yang ada dalam database.
b. Control file, untuk menyimpan struktur
fisik dari database.
c. Redo log file, untuk menyimpan semua
perubahan file yang terjadi pada database yang digunakan dalam proses recovery.
d. Parameter file (init.sid), yaitu file
yang berisi parameter-parameter dari database.
Langkah
langkah untuk melakukan backup offline basis data adalah sebagai berikut:
a. Masuk ke start-Programs-Mocrosoft SQL
Server-Enterprise Manager.
b. Maka akan tampil layar Enterprise Manager
:
- Klik tanda + yang ada di depan
tulisan microsoft SQL Servers maka akan tampil tulisan +SQL Server Groups
dibawah tulisan Microsoft SQL Servers.
- Klik tanda + yang ada di depan
tulisan SQL server Groups maka akan tampil tulisan +(Local) (Windows NT)
- Klik tanda + yang ada di depan
tulisan Local (Windows NT) maka akan tampil layar Windows NT.
- Klik tombol connect
c. Klik tanda + yang ada di depan folder
Database, maka akan tampil nama nama database yang ada di dalam server (local)
ini.
d. Klik kanan pada databases atau pada salah
satu database, lalu pilih All Task>Backup Database maka akan tampil layar
Backup Database.
e. Pilih Database yang ada di backup di
Database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox dan
keterangan di Deskripsi textbox.
f. Pilih Databas-complete jika akan
melakukan backup seluruh data.
g. Pilih database-differential jika akan
melakukan backup hanya data yang terjadi perubahan sejak terakhir dilakukan
backup database complete. Untuk bisa melakukan backup database differential
setidaknya sudah pernah melakukan backup database complete minimal sekali.
h. Pilih Transaction Log jika akan melakukan
backup transaction log.
i. Pilih File and filegroup jika akan melakukan backup per filegroup.
Klik button yang digunakan untuk mencari filegrounp.
j. Pilih Tape jika akan melakukan backup
ke tape device.
k. Pilih disk jika akan melakukan backup ke
disk device.
l. Klik button Add untuk menambahkan
target backup.
m. Klik button Remove untuk menghapus target
backup.
n. Klik button Content untuk melihat detail
dari isi target backup.
o. Pilih append to media jika backup ke tape
melanjutkan sisa backup sebelumnya.
p. Pilih overwrite existing media jika
backup ke tape menulis ulang dari awal lagi.
q. Pilih lokasi penyimpanan datanya.
r. Kemudian isi nama file di kotak file
name.
s. Jika sudah klik OK.
t. Pastikan kotak file name sudah terisi
dengan lokasi dan nama file yang diinginkan. Jika sudah benar klik tombol OK.
u. Selesai.
Cek hasil
backup date melalui Windows Explore, lihat ke folder tempat penyimpanan data
tersebut.
Downtime
adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu.
Ada 3 backup
dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah
terjadinya downtime :
• Pemulihan terhadap kegagalan
transaksi.
• Pemulihan terhadap kegagalan media.
• Pemulihan terhadap kegagalan sistem
Fasilitas
backup pada DBMS:
a. Fasilitas logging dengan membuat track
pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat database berubah
b. Fasilitas checkpoiny, melakukan update
database yang terbaru
c. Manager pemulihan, memperbolehkan sistem
untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya
kesalahan.
Teknik
Backup
a. Defered update/perubahan yang ditunda:
perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi ada pada point
disetujui (COMMIT)
b. Immediate Upadate/prubahan langsung.
Perubahan pada DB akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut
disetujui
c. Shadow Paging: menggunakan page bayangan
dimana prosesnya terdiri atas 2 tabel yang sama, yang satu menjadi tabel
transaksi dan yang lain digunakan sebagai cadangan
C. File Backup Online sesuai kebutuhan
Organisasi dan Keamanan denngan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Backup
online adalah metode penyimpanan data offsite dimana file, folder, atau seluruh
isi sistem secara teratur didukung pada remote server atau komputer dengan
koneksi jaringan. Sejumlah organisasi menyediakan layanan backup online untuk
pelanggan yang komputernya terhubung ke internet, secara otomatis menyalin file
yang dipilih untuk cadangan penyimpanan di penyedia layanan.
Semakin
banyak organisasi yang tergantung pada penyedia layanan backup online untuk
keamanan tambahan pada file komputer yang mereka simpan. Ada kesadaran bahwa
sebagian besar pekerjaannya bergantung pada data ini. Bagi mereka penyimpanan
ini berfungsi dengan baik sebagai penyimpan data pada komputer di zaman modern.
Ada beberapa
keuntungan dari layanan backup online yaitu sebagai berikut
1. Otomatis, setelah salah satu menetapkan
jadwal mereka, itu sepenuhnya otomatis.
2. Aman, data disimpan pada tape disk dan
tidak.
3. Diakses dan dikelola dari mana saja
4. Efisien penggunaan internet
5. Tidak ada penanaman modal.
6. Kepatuhan peraturan
Tujuan dari
setiap backup online dan rencana pemulihan adalah untuk menjaga integritas
sistem dan organisasi dengan sedikit atau tidak ada gangguan dalam proses.
Sebaik
apapun teknologi pasti juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan yang
ditimbulkan dari layanan online antara lain:
1. Komputer menjadi lambat atau tidak bisa
dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban
2. Organisasi yang menyewa layanan dari
cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi semua
tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing
3. Jika server vendor rusak atau punya
layanan backup yang buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian besar.
0 komentar:
Post a Comment