14:12
0
Charles Darwin mengira paruh toucan yang sangat besar sebagai daya tarik seksual untuk menarik calon pasangan. Pakar biologi modern menilai paruh itu untuk mengunyah buah-buahan atau mengusir musuh. Namun penelitian terbaru ternyata bukan untuk hal itu.

Penelitian terbaru mendapati struktur paruh yang sangat besar itu untuk menjaga burung agar tetap dingin di wilayah tropis yang panas.

Paruh toco toucan (terbesar dalam keluarga toucan) sekitar sepertiga panjang tubuh burung itu. Naturalis Prancis abad 18 Georges Louis Leclerc yang pertama menggambarkan toucan sebagai “benar-benar besar”.

Setelah tidak ada penjelasan yang memuaskan, ilmuwan menunjukkan ukuran paruh besar itu untuk menjaga burung agar tetap dingin, sama seperti ukuran kuping gajah Afrika yang besar.

"Kami menemukan paruh toucan sama seperti jendela panas atau radiator panas yang membuat burung melepaskan panas, sama seperti telinga gajah,” kata Glenn Tattersall, associate professor di Brock University di St Catherines Ontario Kanada yang menulis penelitian di journal Science.

Paruh toucan kaya supli darah sehingga bisa sebagai radiator panas agar tubuh tetap stabil. Paruh itu mencapai 30 hingga 50 persen permukaan atas burung.

Ilmuwan memonitor toucan yang tidur dengan kamera infra merah. Hal itu untuk mengetahui naiknya suhu paruh saat siang dan malam, saat temperatur udara berganti. “Kami mendapati toucan mengalirkan darah panas ke paruh dan suhu permukaan naik," papar Dr Tattersall.

0 komentar:

Post a Comment